Grammostola pulchripes
Chaco Golden Knee
Chaco Golden Knee
Subfamily: | Theraphosinae |
Genus: | Grammostola |
Species: | pulchripes |
Nama Umum: | Chaco Golden Stripe-knee |
Penemu : | Simon |
Ditemukan pada : | 1891 |
Sebaran : | Argentina and Paraguay |
Tarantula World: | New World |
Grammostola pulchripes memiliki semua kriteria yang diidamkan dari pet tarantula : berukuran besar, pola yang cantik, jinak, low venom, dan memiliki daya adaptasi baik.
Di Indonesia sudah banyak breeder yang berhasil mengembang – biakkan tarantula tipe terestrial ini sehingga Chaco Golden Knee mudah didapatkan dengan ketersediaan stok yang cukup. Hal ini membuat tarantula dengan warna yang makin menawan dari molting satu ke molting berikutnya ini bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau.
Kami merekomendasikan Grammostola pulchripes untuk setiap pehobi tarantula karena mereka sekali lagi : low cost – low maintenance, tarantula dewasa suka berada di area terbuka sehingga menjadi display pet yang cantik. Tarantula betina dengan perawatan yang baik dapat menjadi teman untuk jangka waktu yang lama. Pilihan favorit wajib pagi pehobi tarantula.
Petunjuk Perawatan Grammostola Pulchripes
Tipe
Grammostola pulchripes merupakan tipe terestrial, opportunistic burrower yang artinya ia menyukai berada diatas tanah. Tetapi cenderung membuat lubang persembunyian jika memungkinkan, hal ini berbeda dengan obligate burrower yang menghabiskan hampir seluruh waktunya di lubang. Grammostola pulchripes pada usia muda (sling) pada umumnya akan membuat lubang namun beranjak dewasa mereka akan menghabiskan banyak waktu di tempat terbuka.
D isiang hari tarantula ini umumnya diam, chillin, doing nothing.. sempurna untuk display pet, sementara di malam hari aktif menjelajahi enclosure.
Simak juga : [ tarantula tipe terestrial ] [ set-up kandang terestrial ]
Temperamen / Sifat
Temperamen spesies ini secara umum jinak dan jarang menggunakan urticating hairs apalagi threat pose. Gerakannya cukup lamban dan dapat diprediksi sehingga mudah untuk di-handle. Walau gerak Grammostola pulchripes, lambat ia termasuk agressive eater yang bisa bergerak cepat saat menyergap mangsa dan jarang menolak makanan.
Simak juga : [ tarantula temperamen jinak ]
Kecepatan Tumbuh & Ukuran Maksimum
Grammostola Puchripes tumbuh dengan kecepatan menengah. Dibandingkan grammostola lainnya ia merupakan spesies yang paling cepat pertumbuhannya, namun tentunya lebih lambat dibandingkan tarantula dari keluarga poecilotheria atau baboon yang dikenal sebagai fast grower.
Grammostola pulchripes termasuk tarantula berukuran besar, tarantula dewasa bisa mencapai 17 – 22 cm dengan postur kekar.
Simak juga : [ tarantula medium growth ] [ tarantula ukuran besar ]
Tingkat Bisa (Venom)
Bisa / venom Grammostola pulchripes termasuk kategori low venom yang tidak berbahaya bagi manusia dan efeknya setingkat dengan sengatan lebah. Namun tentunya kita tetap perlu waspada karena salah satu ciri keluarga Grammostola adalah ukuran taringnya yang besar sehingga jika menggigit cukup menyakitkan.
Pada umumnya tarantula new-world cantik ini akan menggunakan urticating hairs sebagai sarana pertahanan. Urticating hairs Grammostola pulchripes dikategorikan level menengah yang jika terkena kulit akan mengakibatkan gatal namun harap berhati – hati karena efek rambut yang bergerigi ini cukup fatal jika terkena mata atau saluran pernafasan.
Simak juga : [ tarantula low venom ] [ tarantula new-world ] [ penanganan jika tergigit tarantula ]
Tingkat Kerumitan Perawatan
Grammostola pulchripes merupakan spesies yang memiliki adaptasi dan daya tahan yang baik di iklim tropis seperti Indonesia. Tarantula ini juga tidak memerlukan perlakuan khusus sehingga cocok bagi keeper pemula.
Simak juga : [ tarantula yang cocok bagi pemula ]
Temperatur dan Kelembapan
Grammostola pulchripes beradaptasi dengan baik di iklim Indonesia, rekomendasi untuk spesien ini :
Suhu tersebut merupakan suhu ruangan, indikator termudah adalah :
Simak juga : [ air minum bagi tarantula ] [ kelembapan cocopeat ]
Handling
Walaupun handling tidak disarankan, Grammostola pulchripes merupakan spesies yang dapat di-handle. Yang perlu kita ingat adalah tarantula memiliki eksoskeleton bagian abdomen yang rapuh, sehingga jatuh dari ketinggian terutama pada tarantula dewasa dapat berakibat fatal bagi (perut pecah) . Oleh karena itu saat handling perhatikan jarak antara tarantula dan lantai, juga posisikan tarantula secara aman.
Simak juga : [ tips handling tarantula ]
Enclosure / Kandang
Grammostola pulchripes tidak memerlukan kandang dengan persyaratan khusus, yang perlu diingat adalah spesies ini merupakan tipe terestrial dimana luas lantai lebih penting dibandingkan tinggi.
Sling dapat dipelihara menggunakan deli cup / cup es krim / cup makanan / pot urine atau kontainer lainnya yang ukurannya disesuaikan dan diberi lubang ventilasi dibagian atas dan samping. Ukuran kontainer idealnya cukup besar bagi sling untuk berjalan – jalan namun tidak terlalu besar sehingga sling tersesat / sulit menangkap makanan. Sling tarantula beradaptasi dengan baik ditempat yang kecil karena dialam mereka menikmati perlindungan di lubang persembunyian mereka. Berikan substrat sekitar 3 cm, satu sling per kandang. Secara bertahap kita akan memindahkan tarantula ke kandang yang lebih besar, ukuran kandang yang cukup memacu tarantula untuk melakukan pergantian kulit (molting).
Untuk tarantula dewasa dapat dipelihara di kontainer pendek, aquarium “gex” pendek maupun kontainer plastik seukuran kotak sepatu dapat dijadikan kandang yang baik selama memenuhi kriteria dasar :
Sebagai alternatif kandang ideal tentunya kita dapat pula menyediakan kandang custom yang didesain khusus bagi tarantula yang bisanya berbahan dasar akrilik dengan berbagai ornamen dekorasi.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mengamankan kandang dari semut salah satunya dengan mengoleskan gemuk / oli padat / pelumas padat pada kaki meja. Cara lainnya adapat disimak di artikel berikut : [ musuh tarantula #1 ]
Seperti disebutkan sebelumnya Grammostola pulchripes memiliki daya tahan dan adaptasi yang baik sehingga dapat mentoleransi kandang yang kurang ideal. Namun tentunya kita ingin kualitas hidup yang baik bagi peliharaan kita sebagai bentuk tanggung jawab keeper. Simak artikel detail mengenai kandang yang ideal bagi tarantula berikut [ kandang ideal ].
Substrat
Substrat utama (75%) dapat menggunakan cocopeat yaitu sabut kelapa tua yang dihaluskan baik yang halus maupun yang masih mengandung serat. Untuk kandang besar dan minim ornamen, serat cocopeat membantu tarantula untuk menjangkarkan jaring sehingga memudahkan mereka membangun lapisan tipis jaring di permukaaan tanah yang membantu dalam mendeteksi pergerakan mangsa. Substrat lain yang dapat dicampurkan (tidak wajib) adalah coco-chip (potongan sabut kelapa berbentuk blok), spagnum moss, juga vermiculate sekitar 25% dari total substrat.
Substrat Grammostola pulchripes dewasa dapat dibiarkan kering selama waterdish tersedia, kondisi ini membantu mencegah jamur dan cendawan. Kedalaman substrat sendiri idealnya minimal 10 cm dengan jarak antara substrat ke tutup kandang maksimal 1,5x legspan untuk meminimalisasi cedera akibat jatuh.
Simak juga : [ substrat bagi terarium tarantula ]
Pakan
Aturan dasar dalam pemilihan pakan tarantula sangat sederhana :
Untuk memudahkan, tarantula ukuran sling dapat diberikan :
sementara untuk juve sampai dewasa :
Beberapa keeper memberikan cicak, pinky (baby mencit) sebagai variasi. Dalam pandangan kami dapat dilakukan, namun kami lebih merekomendasikan pakan standar, tingkatkan kualitasnya dengan gutload.
Grammostola pulchripes merupakan spesies agressive eater yang jarang menolak pakan. Tarantula betina memiliki nafsu makan yang lebih besar dibandingkan jantan, oleh karena itu keeperlah yang perlu mengatur pemberian makanan. Umumnya pemberian pakan 1 kali seminggu dengan ukuran pakan yang sesuai sudah cukup. Pemberian pakan yang berlebih akan mengakibatkan abdomen tarantula tidak proporsional yang berakibat kurang baik baik kesehatan tarantula. Pakan hidup yang lebih besar dari tarantula berpotensi mengakibatkan cedera saat tarantula berusaha menyergapnya.
Simak juga :
Air
Walaupun kita jarang melihat tarantula minum langsung (tidak seperti kalajengking AFS) namun ketersediaan air harus menjadi perhatian karena selain untuk minum air juga mempengaruhi kelembapan kandang.
Simak informasi lengkapnya di [ air bagi tarantula ]
Usia
Dengan pemeliharaan yang baik, Grammostola pulchripes mencapai usia dewasa di tahun ke-3 atau tahun ke-4 dan diperkirakan dapat hidup :
Pemeliharaan Komunal
Pemeliharaan komunal adalah memelihara beberapa tarantula pada satu kandang. Pemeliharaan komunal tidak direkomendasikan bagi spesies ini.
Simak juga [tarantula komunal]
Warna dan Pola
Warna utama spesies ini adalah abu – abu gelap dengan rambut yang berwarna highlight tembaga dilengkapi garis emas di sendi dan kaki. Beberapa spesimen memiliki karapas dan bagian depan chelicerae yang berwarna kemilau ungu tua. Kedalaman warna dan pola makin bertambah cantik dari pergantian kulit satu ke berikutnya.
Simak juga [tarantula dengan aksen warna emas] [tarantula berwarna dasar gelap]
Di Alam
Grammostola pulchripes adalah tarantula terestrial yang berasal dari daerah Chaco Argentina dan wilayah The Grand Chaco di barat Sungai Paraguay. Habitat asli tarantula ini merupakan area yang berumput dan semak dengan kondisi yang relatif kering.
Simak juga [tarantula new-wold] [tarantula old-world][tarantula Indonesia]
Pencahayaan
Tarantula merupakan hewan nokturnal yang aktif dimalam hari dan tidak memerlukan paparan sinar matahari sehingga saat menempatkan kandang tarantula, pastikan tidak menaruh kandang ditempat yang terkena sinar matahari langsung. Tarantula tidak memerlukan pencahayaan tambahan, gunakan cahaya ruangan normal.
Simak artikel lengkapnya [pencahayaan tarantula]
Status CITES
CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) atau konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam adalah perjanjian internasional antarnegara yang disusun berdasarkan resolusi sidang anggota World Conservation Union (IUCN) tahun 1963. Konvensi bertujuan melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam. Selain itu, CITES menetapkan berbagai tingkatan proteksi untuk lebih dari 35.000 spesies terancam.
Tidak ada satu pun spesies terancam dalam perlindungan CITES yang menjadi punah sejak CITES diberlakukan tahun 1975 Pemerintah Indonesia meratifikasi CITES dengan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1978.
CITES terdiri dari tiga apendiks:
Grammostola pulchripes tidak tercantum dalam apendiks CITES dan saat ini grammostola pulchripes sudah banyak dibudidayakan dalam penangkaran (captive breed) yang artinya kelestariannya di alam tidak terancam oleh perdagangan dan keeper tidak memerlukan persyaratan khusus.
Sexing
Ada beberapa metode menentukan jenis kelamin tarantula. Yang paling akurat adalah dengan mengecek kulit molt. Pada tarantula betina terdapat spermatheca sedangkan pada jantan spermatheca tidak ada.
Berikut penampakan spermatheca para Grammostola pulchripes
Simak artikel lainnya [sexing tarantula]