Kenapa Tarantula ?

Tarantula kan syerem, bahaya, apa bagusnya sih ?

Dalam dasawarsa terakhir, kita bersama merasakan betapa dunia bergulir dengan cepat dan pola hidup yang mulai berubah. Jadwal kegiatan yang makin padat, target yang perlu ditepati, dan aktifitas lain yang mengisi keseharian. Kini untuk memesan makanan kita mulai menjatuhkan pilihan pada jasa online, laundry kiloan, dan tentunya aktifitas media sosial yang meningkat. Memiliki peliharaan / pet merupakan satu aktifitas yang dapat menghadirkan keseimbangan ditengah hiruk pikuknya aktifitas kita.

Dengan makin terbukanya akses terhadap exotic pet, kini masyarakat banyak yang mulai beralih dari pet konvensional ke exotic pet. Namun tentunya kita menyadari bahwa keputusan untuk mengadopsi pet merupakan keputusan yang memiliki konsekuensi dan komitmen mengenai waktu juga perawatan. Tidak semua peliharaan eksotis cocok karena beberapa memerlukan perawatan khusus yang tidak sederhana.

Dengan kemudahan dan kesederhanaan perawatan, maka tarantula  hadir menjadi pilihan exotic pet yang tidak hanya menyenangkan tapi juga cocok bagi mereka yang memiliki banyak aktifitas.

Berikut adalah alasan mengapa tarantula menjadi pilihan tepat.

Tarantula memiliki bisa dan taring yang cukup mengintimidasi Namun sebenarnya bisa tarantula bahkan yang masuk kategori high venom tidaklah berbahaya / menyebabkan kematian pada manusia. Safety first, dengan mempelajari care sheet dan kehati – hatian maka tarantula merupakan pet yang ama.

Perawatan setelah tarantula berada di enclosure sangat sederhana : Pemberian makanan seminggu sekali (atau dua kali untuk sling); menjaga ketersediaan air bersih; pembersihan kandang hampir tidak perlu dilakukan terutama untuk kandang tipe kering.

Tarantula dapat hidup dengan baik di tempat yang terbatas. Untuk tarantula dewasa, aquarium (misal merek gex) merupakan pilihan yang baik, namun namun dapat hidup dengan baik di wadah sederhana yang tidak terlalu  luas.

Secara umum, dengan perawatan yang tepat tarantula betina dapat hidup hingga 20 tahun sedangkan jantan berusia 5 tahun.

Saat ini terdapat 800+ species tarantula yang terdata. Walau belum semua jenis tarantula bisa didapatkan dengan mudah di Indonesia, dengan beragam tipe, ukuran, dan warna maka kita dapat dipastikan menemukan spesies yang tepat

Tarantula merupakan insektivora yang tidak pemilih dalam hal pakan. Jangkrik dan ulat hongkong merupakan pilhan pakan yang mudah didapatkan dan harganya sangat terjangkau. Berbagai jenis kecoa semisal kecoa turkish (red runner / Blatta lateralis), kecoa dubia (Blaptica dubia), dan kecoa madagaskar (Gromphadorhina Portentosa) merupakan pilihan alternatif dan dapat dibudidayakan dengan mudah.

Untuk sling paket kita dapat memanfaatkan ulat hongkong yang dipotong, sangat praktis dan ekonomis biaya pakan < Rp 1.000/bulan [/av_toggle] [av_toggle title='80%+ Species "Tahan Banting"' tags='' av_uid='av-41jsc1']

80% spesies tarantula merupakan spesies yang memiliki daya tahan kuat dan cukup toleran dengan habitat buatan yang kurang sesuai dengan habitat alaminya. Ini membuat keeper tarantula pemula memiliki waktu untuk mempelajari caresheet juga mengenal karakter tarantula yang mereka adopsi dalam misi mencapai goal semua keeper yaitu menyediakan habitat optimum agar tarantula dapat hidup sehat dan berumur panjang.

Tidak hanya toleransi terhadap habitat, tarantula dewasa selama memiliki akses terhadap air minum maka ia mampu hidup tanpa makan selama dua bulan tanpa gangguan kesehatan.

Tarantula seperti exotic pet lainnya merupakan conversation starter yang dijamin menarik perhatian dan memicu keingin-tahuan. Disisi lain, tarantula juga bisa jadi alasan untuk menghentikan orang datang ke rumah mu : ” Sebenernya boleh aja sih kamu dateng ke rumahku, tapi tadi pagi orange baboon tarantula saya lepas dan belum ketemu”.

Kita sudah mengetahui bahwa biaya pemelihaan tarantula sangat minim. Untuk enclosure bisa menggunakan wadah plastik sederhana yang diberi lubang ventilasi. Sementara untuk tarantulanya sendiri bisa didapatkan mulai harga < Rp 30.000 untuk sling tarantula Selenocosmia Javanensis yang merupakan spesies lokal Indonesia. Untuk spesies Brachypelma albopilosum ukuran sling bisa didapatkan di kisaran Rp 50.000.

Ada banget !! Tarantula ukuran dewasa fix female memiliki harga yang cukup tinggi. Sling Pterinopelma sazimai Bertani ( Brazilian blue ) ukuran 2 cm di banderol di kisaran Rp 250.000 sementara Haplopelma hainanum female 13 – 15 cm di kisaran Rp 2.800.000. Atau bagi yang punya dana berlebih bisa adopsi komunal Monocentropus balfouri yang satu tarantula ukuran 7 cm dihargai Rp 1.500.000.

Beragam corak, beragam tone warna, beragam postur membuat berbagai spesies tarantula merupakan model foto yang sangat menarik dan keindahannya dapat dinikmati dan dikagumi dalam keheningan.

Para keeper tarantula dari berbagai kota membentuk komunitas untuk edukasi dan sharing mengenai hobi memelihara tarantula. Simak aktifitas mereka di halaman komunitas berikut [ halaman komunitas ]

Sebagian keeper tarantula memilih untuk mendalami lebih dalam hobi ini dengan menjadi breeder baik secara profesional maupun amatir dengan tujuan akhir mendorong perkembangan tarantula di Indonesia melalui selective breeding dan identifikasi trait genetik unggulan. Sebuah upaya menghadirkan breeder spesialis untuk setiap spesies.

Tarantula tidak memerlukan imunisasi maupun sterilisasi. Dengan kondisi enclosure yang sesuai, tarantula sangat jarang sakit dan jikapun sakit penanganan kesehatan tarantula 99% dapat dilakukan mandiri oleh keeper.

Tarantula tidak perlu dimandikan, tidak perlu grooming, tidak perlu (baca : jangan) di jemur,  tidak memerlukan suplemen vitamin maupun kalsium, tidak memerlukan penghangat / lampu khusus, dan tidak memerlukan aksesoris selain tempat minum sederhana. Benar – benar merupakan peliharaan eksotis yang tidak memerlukan perawatan ekstra.

Dari semua spesies tarantula hanya beberapa saja yang dapat membuat suara yang disebut stridulation. Suara ini merupakan respon pertahanan yang dikeluarkan hanya jika tarantula merasa terancam untuk menghalau musuh. Spesies yang dapat mengeluarkan suara diantaranya Theraphosa blondi (the goliath bird-eating spider),  Citharischius crawshayi (king baboon spider), dan Pterinochilus murinus (golden starburst tarantula).

Tarantula yang mampu membuat suara umumnya adalah tarantula dengan sikap defensif yang tinggi dan tidak direkomendasikan bagi pemula. 99% tarantula lainnya tidak membuat suara dan sangat senyap sehingga cocok bagi mereka yang menyukai keindahan dalam keheningan.

Bagi pecinta anjing / kucing tentunya sangat mengetahui bahwa keduanya memiliki bau yang khas, bagi pecinta leopard gecko yang tidak berbau masalahnya ada di poop mereka yang sukup segar sembriwing, sementara keeper sugar glider perlu untuk sering memandikan dan membersihkan kandang secara berkala. Berbeda halnya dengan tarantula. Mereka 100% tidak berbau termasuk poop tarantula yang umumnya hanya berupa cairan.

Hingga saat ini kasus transmisi penyakit dari tarantula ke manusia seperti zoonensis (dari hewan bertulang belakang ke manusia) belum ada yang teridentifikasi. Walaupun demikian setiap keeper tetap disarankan untuk memperhatikan kebersihan enclosure.

Tarantulamu Bersikap ANEH ?
Kadangkala tarantula bersikap “aneh” dan membuat keepernya bertanya – tanya. Simak 7 sikap aneh tarantula dan artinya

Caresheet

Bagikan Informasinya