Rekomendasi Tarantula Bagi Pemula
Tarantula pertama idealnya tidak hanya menyenangkan, namun juga bisa memberikan kita kesempatan untuk belajar mengenai pemeliharaan tarantula. Kami mendefinisikan tarantula untuk pemula berdasarka beberapa kriteria. Yuk simak :
LOW VENOM
Kekhawatiran keeper pemula umumnya adalah tingkat bisa tarantula, hal ini wajar karena walaupun bisa terkuat tarantula tidak mematikan namun tetap dapat menyebabkan luka dan sensasi yang menyakitkan. Untuk tarantula pertama tentunya secara naluriah keeper akan lebih tenang dan merasa nyaman dengan tarantula dengan tingkat bisa rendah. Kami garis bawahi bahwa walau low venom, keeper perlu tetap berhati – hati, perlakukan tarantula sebagai display pet.
GERAKAN LAMBAT
Tiap spesies memiliki karakteristik gerakan yang berbeda, dengan memilih spesies yang gerakannya lambat maka keeper dapat lebih mudah mengantisipasi juga mengarahkan gerakan tarantula. Tarantula arboreal umumnya gerakannya cepat dan tidak terduga. Untuk alsan ini kami menyarankan tipe terestrial yang secara umum gerakannya lambat dan dapat diprediksi.
SERING TERLIHAT "MEJENG"
Tipe terestrial merupakan tipe terbaik bagi pemula karena tarantula jenis ini pada usia juvenile / remaja akan banyak menghabiskan waktunya diatas permukaan tanah sehingga dapat menjadi display pet yang cantik. Dengan setingan kandang yang tepat umumnya tarantula terestrial akan sangat nyaman dan tidak berdiam dalam lubang sehingga keeper dapat mengamati dan mempelajari pola hidup tarantula dengan lebih mudah.
Tipe burrow kurang disarankan karena mereka akan menghabiskan banyak waktu dalam lubang dan jarang teramati. Memaksa tipe burrow menjadi terestrial dengan tidak menyediakan substrat dengan kedalaman yang cukup hanya akan membuat mereka stress dan mudah mati.
KARAKTER KALEM
Sebetulnya tarantula otak primitif tarantula tidak mengenal kata “jinak” maupun “bonding“. Sehingga tidak ada jaminan tarantula yang kita pelihara dari kecil dan sering di-handle tidak akan menggigit. Definisi “jinak” lebih pada tingkat defensif.
Tarantula pemula umumnya dari jenis new-world yang pertahanan utamanya adalah urticating-hair dan spesies yang dikenal “kalem” sementara jenis old-world pertahanan utamanya adalah gigitan sehingga umumnya lebih defensif cenderung mudah memasang “threat pose”.
Satu hal yang perlu diingat adalah tetap terdapat variasi pada tiap tarantula, bisa saja kita menemukan jenis Brachypelma yang “sensi” dan “baperan” walau seharusnya keluarga ini adalah keluarga yang sifatnya kalem non defensif. Seiring waktu keeper akan mengetahui karakter masing – masing tarantulanya.
UKURAN CUKUP
Harga berbanding lurus dengan ukuran. Makin kecil ukuran tarantula tentunya harganya makin murah. NAMUN untuk keeper pemula kami menyarankan untuk sedikit berinvestasi dan membeli tarantula yang ukurannya sedikit lebih besar.
- Ukuran 1 cm biasanya merupakan sling (spiderling / anakan) yang baru saja molting 1 sd 2 kali (berganti kulit) memerlukan perawatan ekstra dalam menjaga kelembapan dan penyediaan pakan ukuran kecil. Pemberian ulat hongkong yang dipotong / kaki belakang jangkrik bisa dilakukan namun keeper harus sedikit telaten membuang sisa makanan keesokan harinya untuk menghindari tumbuhnya jamur. Resiko mati karena kelalalaian pemeliharaan masih cukup tinggi.
- Ukuran 3-4 cm merupakan ukuran ideal pada ukuran ini harga masih sangat terjangkau, daya tahan sudah lebih baik, dan pemberian pakan jauh lebih mudah.
- Ukuran 5 cm keatas merupakan ukuran terbaik karena tarantula umumnya sudah dapat makan 1 jangkrik utuh dan keeper dapat menikmati keseruan tarantula feeding
HARGA LOW
Tarantula pertama merupakan peliharaan yang akan menjadi peliharaan paling berjasa dalam proses pembelajaran bagi keeper. Bisa jadi kita melakukan kesalahan – kesalahan pemeliharaan yang menyebabkan tarantula mati.
Walaupun nyawa peliharaan tentunya tidak ternilai, tetap saya kehilangan satu sling Harpactira pulchripes seharga 800K akan berat dibandingkan kehilangan Grammostola pulchripes yang harganya 1/20 nya.
Melalui pelajaran dari tarantula perdana, skill keeper akan meningkat dan inilah saat uang tepat untuk upgrade ke spesies yang lebih premium.
ADAPTIF DAN DAYA TAHAN KUAT
Terima kasih pada para pionir dan penggiat tarantula, kini keeper di Indonesia memiliki akses ke spesies tarantula dari berbagai belahan dunia. Beberapa jenis masih merupakan jenis yang masih di import sementara sebagian lagi telah berhasil dikembang-biakkan di Indonesia. Keeper perlu melakukan riset untuk setiap jenis tarantula karena tiap tarantula memiliki habitat idealnya masing – masing.
Ada beberapa jenis yang sudah terbukti mampu beradaptasi dengan baik dengan iklim Indonesia, juga mampu mentoleransi konsisi pemeliharaan yang kurang ideal. Karakter inilah yang menjadi pertimbangan dalam memilih tarantula pemula.